Cara Agar Pernikahan Harmonis Langgeng | Banyak orang yang baru menikah, terlihat sangat romantis pada pasangannya. Tak jarang, keromantisan ini juga sering dipamerkan di dunia maya secara berlebihan. Namun seiring waktu, perlahan-lahan keharmonisan ini terus menurun. Itu juga yang terjadi pada awal-awal pernikahan pak Dodik Mariyanto, narasumber di Fatherhood Forum #1. Menurut beliau, di tahun-tahun awal mereka mengarungi pernikahan dengan “berdarah-darah”.
“Tahun pertama nikah, tagihan air PDAM membengkak. ternyata tiap kali sehabis beradu mulut, istri saya lari ke kamar mandi dan menangis sambil menguras air agar isak tangisnya tidak terdengar.” Ujarnya sambil tersenyum lebar.
Mengapa orang-orang yang saling mencintai justru semakin sering bertengkar saat pernikahan? Penyebabnya ialah apa yang beliau sebut eyes for detail. Saat manusia secara sadar tidak sedang melakukan sesuatu, maka ia mengamati sekitarnya dengan lebih jelas.
“Ibarat kalau ke WC umum, semua tulisan di dinding pasti dibaca dan diperhatikan satu-satu, padahal udah jelas tulisannya tulisan gak penting”.
Begitu juga saat aktivitas sehari-hari di pernikahan. Semakin banyak meluangkan waktu, semakin banyak kekurangan-kekurangan yang terlihat, karena otak kita semakin sering memperhatikan sampai ke hal-hal kecilnya. Kekurangan-kekurangan yang tidak disadari sebelum pernikahan.
Berikut cara-cara untuk meminimalisir gesekan-gesekan dalam rumah tangga.
Sebagai contoh, nilai inti keluarga Pak Dodik adalah “Iman dan Kehormatan”. Maka, sebelum melakukan segala sesuatu, tujuan kegiatan ini harus dipastikan dahulu.
Apakah akan meningkatkan iman?
Apakah ini kegiatan yang terhormat untuk dilakukan?
“Sebaiknya, nilai inti yang disepakati jangan lebih dari lima, atau nanti anak-anak anda akan kesulitan menghafalnya” lanjutnya.
Menurut Pak Dodik, “Komunikasi tidak sama dengan berbicara”. Komunikasi membahas hal-hal yang sifatnya ‘aku, kamu, kita’, sementara berbicara bisa membahas ‘dia dan mereka’. Makanya, atas ide anak pertamanya, mereka menyingkirkan televisi dari rumahnya untuk memperbanyak komunikasi.
“Saat televisi dihidupkan, kita cenderung membahas hal-hal yang tampil dilayarnya. ‘Wah Si Anu ditangkap sama Itu saat ngantar anaknya pergi sekolah, kayaknya sih karena lembaganya Itu balas dendam karena Si Ini dijadikan tersangka sama lembaga Si Anu’. Waktu berkumpul sama keluarga yang berharga, justru dihabiskan untuk membahas hal-hal yang tidak berkaitan dengan keluarga” ungkapnya.
“Mengerti adalah langkah pertama dari menerima, dan hanya dengan menerima anda bisa bangkit”
J. K. Rowling, Harry Potter dan Piala Api.
Demikian artikel mengenai Cara Agar Pernikahan Harmonis Langgeng. Semoga dapat membantu Sobat mengarungi bahtera pernikahan yang lebih harmonis dan bahagia.
Image © addriadi.com |
“Tahun pertama nikah, tagihan air PDAM membengkak. ternyata tiap kali sehabis beradu mulut, istri saya lari ke kamar mandi dan menangis sambil menguras air agar isak tangisnya tidak terdengar.” Ujarnya sambil tersenyum lebar.
Mengapa orang-orang yang saling mencintai justru semakin sering bertengkar saat pernikahan? Penyebabnya ialah apa yang beliau sebut eyes for detail. Saat manusia secara sadar tidak sedang melakukan sesuatu, maka ia mengamati sekitarnya dengan lebih jelas.
“Ibarat kalau ke WC umum, semua tulisan di dinding pasti dibaca dan diperhatikan satu-satu, padahal udah jelas tulisannya tulisan gak penting”.
Begitu juga saat aktivitas sehari-hari di pernikahan. Semakin banyak meluangkan waktu, semakin banyak kekurangan-kekurangan yang terlihat, karena otak kita semakin sering memperhatikan sampai ke hal-hal kecilnya. Kekurangan-kekurangan yang tidak disadari sebelum pernikahan.
Sepakati Core Values keluarga
Tiap orang, pasti memiliki tujuan dan cara pandangnya masing-masing. Untuk membentuk keluarga yang harmonis, pastikan suami-istri memiliki nilai-nilai inti atau core values bersama. Nantinya, seluruh aktivitas berkeluarga harus disandarkan pada nilai-nilai inti ini.Sebagai contoh, nilai inti keluarga Pak Dodik adalah “Iman dan Kehormatan”. Maka, sebelum melakukan segala sesuatu, tujuan kegiatan ini harus dipastikan dahulu.
Apakah akan meningkatkan iman?
Apakah ini kegiatan yang terhormat untuk dilakukan?
“Sebaiknya, nilai inti yang disepakati jangan lebih dari lima, atau nanti anak-anak anda akan kesulitan menghafalnya” lanjutnya.
Perbanyak Komunikasi Keluarga
Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Ternyata, orang yang sudah saling sayang juga belum tentu saling mengenal sepenuhnya. Manusia tumbuh dan berubah. Karena itu, komunikasi dalam keluarga itu penting. Untuk saling mengerti satu sama lain, komunikasi yang sering menjadi hal yang wajib.Menurut Pak Dodik, “Komunikasi tidak sama dengan berbicara”. Komunikasi membahas hal-hal yang sifatnya ‘aku, kamu, kita’, sementara berbicara bisa membahas ‘dia dan mereka’. Makanya, atas ide anak pertamanya, mereka menyingkirkan televisi dari rumahnya untuk memperbanyak komunikasi.
“Saat televisi dihidupkan, kita cenderung membahas hal-hal yang tampil dilayarnya. ‘Wah Si Anu ditangkap sama Itu saat ngantar anaknya pergi sekolah, kayaknya sih karena lembaganya Itu balas dendam karena Si Ini dijadikan tersangka sama lembaga Si Anu’. Waktu berkumpul sama keluarga yang berharga, justru dihabiskan untuk membahas hal-hal yang tidak berkaitan dengan keluarga” ungkapnya.
Terima Kekurangan
Setelah komunikasi, pasangan akan mengerti satu sama lain lebih baik. Namun, tidak ada artinya jika kita tidak bisa menerima kekurangan satu sama lain. Kebiasaan, baik buruk maupun baik, sangat sulit untuk diubah. Karena itu, terimalah kekurangan pasangan anda sambil berusaha untuk menjadi lebih baik.“Mengerti adalah langkah pertama dari menerima, dan hanya dengan menerima anda bisa bangkit”
J. K. Rowling, Harry Potter dan Piala Api.
Demikian artikel mengenai Cara Agar Pernikahan Harmonis Langgeng. Semoga dapat membantu Sobat mengarungi bahtera pernikahan yang lebih harmonis dan bahagia.
sumber: http://fatherhood.id